Pernah nggak sih, kamu menemukan produk yang label kemasannya bikin bingung, kayak tulisannya kecil, informasinya nggak jelas, atau malah ada typo? Mungkin kelihatannya sepele, tapi dampak label kemasan produk yang seperti itu bisa besar banget! Gara-gara kesalahan ini, pelanggan jadi ragu buat beli, bahkan bisa merusak reputasi merekmu, lho!
Bayangin aja kalau produkmu seperti itu juga! Produk yang sudah kamu buat dengan desain keren dan berkualitas, tapi gara-gara ada kesalahan, pelanggan malah jadi ilfeel. Nggak cuma itu, kesalahan label juga berisiko bikin kamu kena masalah hukum, misalnya label kemasan produkmu yang ternyata nggak sesuai regulasi atau informasi yang nggak lengkap. Wah, sayang banget, kan?
Di KitaLabel, kami paham banget kalau label kemasan produk itu bukan sekadar hiasan. Label adalah jembatan komunikasi antara produkmu dengan pelanggan. Dari nama merek, informasi kandungan, hingga informasi pabrik, semuanya harus jelas dan menarik. Kalau ada kesalahan di label, kesan pertama pelanggan bisa langsung rusak, dan nggak gampang untuk memperbaikinya.
Makanya, penting banget buat tahu dan menghindari 20 kesalahan umum dalam produksi label. Dengan memahami ini, kamu bisa memastikan label produkmu nggak hanya tampil sempurna, tapi juga meningkatkan nilai produk dan kepercayaan pelanggan. Panduan dari KitaLabel membantu kamu membuat label yang nggak cuma informatif, tapi juga bisa memikat hati pelanggan!
Yuk, kita cari tahu di artikel ini 20 kesalahan umum dalam label kemasan produk yang wajib kamu ketahui!
Jangan khawatir, kami menyediakan panduan dalam bentuk e-book secara gratis. Klik button di bawah ini.

A. Kesalahan Desain pada Label Kemasan Produk
1. Font Sulit Dibaca
Data statistik menunjukkan bahwa hampir 80% orang dewasa memeriksa informasi nutrisi pada label sebelum membeli produk. Ini artinya, informasi pada label adalah salah satu penentu utama keputusan pembelian. Kalau font pada labelmu terlalu kecil, warna tidak kontras, atau bentuk hurufnya sulit dibaca, pelanggan bisa langsung kehilangan minat untuk membeli produkmu.
Kenapa Ini Bisa Terjadi?
- Penggunaan font terlalu dekoratif, sehingga sulit untuk dibaca.
- Ukuran huruf yang terlalu kecil karena ingin memuat banyak informasi dalam ruang yang terbatas.
- Pemilihan warna font yang tidak cukup kontras dengan latar belakang.
- Elemen desain lain seperti gambar atau pola yang menghalangi teks.
Apa Dampaknya?
- Pelanggan kesulitan memahami informasi penting, seperti kandungan nutrisi atau tanggal kedaluwarsa.
- Label terlihat tidak profesional dan menurunkan kredibilitas merek.
- Berpotensi melanggar regulasi seperti aturan FDA (Food and Drug Administration) yang menetapkan ukuran font minimum untuk label produk.
Tips Menghindari Kesalahan Ini:
- Gunakan font yang sederhana dan mudah dibaca — Pilih jenis font seperti sans-serif (contohnya: Arial, Helvetica) yang terkenal karena keterbacaannya. Hindari font dengan dekorasi berlebihan.
- Perhatikan ukuran font — Pastikan ukuran font memenuhi standar regulasi, seperti ketentuan FDA yang merekomendasikan font minimal 10 pt untuk informasi nutrisi.
- Gunakan kontras warna yang tepat — Hindari kombinasi warna yang terlalu mirip, seperti abu-abu muda di atas latar putih. Pilihlah kombinasi warna yang kontras seperti hitam di atas putih atau putih di atas biru gelap.
- Hindari elemen desain yang menutupi teks — Jangan gunakan pola atau gambar sebagai latar belakang teks, kecuali sudah dipastikan tidak mengurangi keterbacaan.
2. Desain Terlalu Penuh
Banyak bisnis berpikir bahwa semakin banyak informasi yang dicantumkan pada label, semakin baik untuk konsumen. Padahal, desain yang terlalu penuh justru membuat pelanggan bingung dan kehilangan fokus pada informasi utama.
Kenapa Ini Bisa Terjadi?
- Terlalu banyak informasi teknis yang ingin dimasukkan, seperti manfaat produk, klaim, komposisi, hingga cerita atau latar belakang dari produk tersebut.
- Kekhawatiran bahwa informasi yang kurang akan membuat produk terlihat tidak lengkap atau tidak meyakinkan.
Apa Dampaknya?
- Membingungkan konsumen karena informasi utama tidak terlihat menonjol.
- Membuat label terlihat tidak profesional dan kurang menarik secara visual.
- Sulit untuk memberikan kesan pertama yang positif.
Tips Menghindari Kesalahan Ini:
- Prioritas informasi penting — Cantumkan informasi utama seperti nama produk, manfaat utama, dan elemen wajib (komposisi, tanggal kedaluwarsa). Sisihkan informasi tambahan yang tidak relevan untuk platform lain, seperti brosur atau situs web.
- Gunakan white space dengan bijak — White space adalah ruang kosong dalam desain yang tidak diisi teks, gambar, atau elemen lain. Meskipun terlihat sederhana, ruang kosong ini membantu meningkatkan keterbacaan serta menonjolkan elemen penting seperti nama merek atau klaim produk.
- Gunakan desain minimalis — Desain minimalis tidak hanya terlihat modern, tetapi juga mempermudah konsumen memahami informasi penting. Jika memungkinkan, gunakan ikon sederhana untuk menggantikan teks panjang.
3. Tidak Konsisten dengan Identitas Merek
Desain label adalah cerminan identitas merek. Jika elemen desain pada label produkmu seperti warna, font, atau logo tidak sesuai dengan karakter merek bisnis, pelanggan bisa kesulitan mengenali produkmu. Hal ini juga bisa merusak pengalaman konsumen dan mengurangi daya saing produkmu di pasar.
Kenapa Ini Bisa Terjadi?
- Tidak adanya panduan desain merek yang jelas.
- Ingin bereksperimen dengan desain tanpa mempertimbangkan kesesuaian dengan branding.
Apa Dampaknya?
- Produkmu sulit dikenali.
- Konsumen kehilangan kepercayaan karena desain yang tidak konsisten. Mereka bisa takut bahwa produk yang mereka beli ternyata palsu.
- Menurunkan kesan profesional pada merekmu.
Tips Menghindari Kesalahan Ini:
- Gunakan panduan desain merek — Pastikan warna, font, dan elemen desain pada label sesuai dengan pedoma identitas merekmu.
- Selaraskan dengan elemen visual lain — Label kemasan produk harus konsisten dengan elemen pemasaran pada media yang lain seperti website atau media sosial. Ini membantu menciptakan pengalaman merek yang utuh.
- Perhatikan penggunaan logo — Pastikan logo terlihat jelas pada label. Hindari penggunaan ukuran yang terlalu kecil atau posisi yang tidak menonjol.
B. Masalah Material Label Kemasan Produk
4. Material Tidak Sesuai
Salah satu kesalahan paling sering adalah memilih material label yang tidak cocok dengan kondisi produk. Material yang salah dapat menyebabkan label cepat rusak, sobek, atau bahkan terlepas dari kemasan. Contoh kasus: Minuman botolan yang disimpan di kulkas membutuhkan label yang tahan terhadap kelembapan dan suhu rendah. Jika menggunakan kertas atau label paper white, label akan mudah luntur atau mengelupas.
Tips Menghindari Kesalahan Ini:
Agar label tahan lama, pastikan bahan sesuai dengan lingkungan produk. KitaLabel menyediakan panduan lengkap untuk membantu kamu memilih jenis-jenis material label yang sesuai:
Label Film White: Material ini dikenal karena ketahanannya yang luar biasa terhadap berbagai kondisi lingkungan. Material label ini cocok untuk produk yang sering terpapar kelembapan atau disimpan di kulkas dan freezer, seperti produk makanan dan minuman, kosmetik, dan alat kesehatan.
Label Film Silver: Material label film silver dengan efek metalik ini memberikan tampilan premium pada produkmu. Warna perak yang mengilap menciptakan kesan eksklusif dan mewah. Memiliki keunggulan yang sama seperti PP White, material ini tahan terhadap kelembapan dan sinar matahari, serta bisa menjadi alternatif ekonomis untuk menggantikan foil. Label film silver cocok untuk digunakan berbagai produk, termasuk elektronik dan kosmetik.
Label Film Transparant: Jika kamu menyukai tampilan kemasan yang modern dan elegan, label transparan adalah pilihan yang tepat. Dengan bahan bening, label ini menciptakan efek no label look yang membuat kemasan terlihat bersih dan profesional. Label transparan akan sangat cocok untuk produk minuman dalam botol, seperti wine atau jus, dan kosmetik, seperti lip gloss dan toner.
Label Synthetic Paper (Yupo): Bahan plastik ini menyerupai kertas, tetapi jauh lebih tahan lama. Yupo juga memiliki keunggulan tahan terhadap air dan tidak mudah sobek, serta dapat memberikan hasil cetak yang tajam dan warna yang cerah. Material ini ideal untuk produk yang sering terpapar suhu ekstrem atau bahan kimia.
Label Clear on Clear: Mirip dengan label transparan, tetapi dengan lapisan lem yang juga bening. Material ini menghasilkan tampilan yang sangat jernih dan menyatu dengan kemasan, sehingga memberikan efek premium. Material label ini juga tahan terhadap air dan kondisi lingkungan ekstrem. Label Clear on Clear cocok untuk produk seperti kosmetik, body care, minuman premium, hingga produk mewah lainnya, seperti parfum.
Label Pearlized: Tampilan label ini memiliki kilauan seperti mutiara yang memberikan kesan mewah tanpa desain berlebihan. Meski terlihat aesthetic, tapi label ini juga tahan terhadap kelembapan dan suhu ekstrem, bahkan warnanya tidak mudah pudar meskipun digunakan dalam waktu lama. Label pearlized ideal untuk produk kosmetik, seperti body lotion dan parfum, serta makanan premium.
Label Paper White: Jika kamu mencari material ekonomis dengan tampilan natural, label paper white bisa menjadi pilihan. Meskipun lebih sederhana, material ini tetap bisa memberikan hasil cetak yang tajam. Label ini akan sangat cocok untuk produk yang tidak berpotensi terpapar cairan.
5. Lem Berkualitas Rendah
Kesalahan lain yang sering terjadi adalah menggunakan lem perekat berkualitas rendah, yang menyebabkan label mudah terlepas dari kemasan. Ini sering kali terjadi pada produk yang disimpan di suhu rendah atau yang memiliki permukaan kasar.
Tips Menghindari Kesalahan Ini:
- Pilih lem perekat yang telah diuji untuk berbagai jenis permukaan.
- Gunakan standar perekat industri seperti yang digunakan oleh KitaLabel, yang tahan terhadap suhu ekstrem (-20°C) air, minyak, dan bahan kimia.
C. Masalah Pencetakan
6. Warna Tidak Sesuai
Pernah nggak kamu mendesain label dengan warna yang tampak sempurna di layar, tetapi hasil cetaknya justru berbeda? Ini adalah masalah klasik yang sering terjadi ketika warna pada desain digital tidak sesuai dengan hasil cetak. Penyebab utama kesalahan ini bisa terjadi karena adanya perbedaan antara profil warna RGB (Red, Green, Blue) yang digunakan untuk layar digital dan CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, Black) yang digunakan dalam pencetakan.
Kenapa Ini Bisa Terjadi?
- Layar komputer menggunakan profil warna RGB, yang menghasilkan warna lebih cerah karena basisnya adalah cahaya.
- Printer menggunakan profil warna CMYK, yang mencampurkan tinta fisik untuk menghasilkan warna. Akibatnya, warna bisa terlihat lebih redup atau berbeda dari desain di layar.
Tips Menghindari Kesalahan Ini:
- Gunakan CMYK untuk desain — Pastikan file desainmu disiapkan dalam profil warna CMYK agar hasil cetak mendekati tampilan layar.
- Lakukan color proofing — Gunakan sistem Pantone Matching System (PMS) untuk memastikan warna sesuai antara desain dan hasil cetak.
- Cek ulang dengan printer — Mintalah proof fisik atau sampel cetak dari printer sebelum mencetak dalam jumlah besar.
7. Teks atau Gambar Buram
Teks yang buram atau gambar yang pixelated adalah salah satu tanda utama hasil cetak yang kurang profesional. Ini sering terjadi karena penggunaan gambar beresolusi rendah atau format file yang tidak sesuai.
Kenapa Ini Bisa Terjadi?
- Gambar pixel-based dengan resolusi rendah tidak cocok untuk diperbesar.
- File desain disimpan dalam format yang tidak mendukung kualitas cetak tinggi.
- Printer dengan pengaturan atau kualitas rendah tidak mampu menghasilkan detail yang tajam.
Tips Menghindari Kesalahan Ini:
- Gunakan gambar beresolusi tinggi — Pilihlah gambar dengan resolusi minimal 300 dpi untuk hasil yang layak dan 600 dpi untuk hasil yang tajam.
- Gunakan format vector — Untuk desain grafis seperti logo atau ikon, gunakan format vektor seperti AI atau SVG yang tidak kehilangan kualitas saat diperbesar.
- Printer berkualitas tinggi — Gunakan printer dengan kemampuan menghasilkan detail tinggi untuk memastikan semua elemen cetak terlihat jelas dan tajam.
8. Elemen Penting Hilang
Memastikan semua informasi penting seperti barcode atau tanggal kedaluwarsa produk tercetak dengan jelas adalah hal yang sangat penting. Jika informasi ini tidak tercetak, kesalahan ini tidak hanya mengganggu pelanggan, tetapi juga dapat menyebabkan masalah hukum.
Kenapa Ini Bisa Terjadi?
- Data tidak dicek kembali sebelum dicetak.
- Kesalahan dalam file desain atau pengaturan printer.
- Label template yang tidak diperbarui dengan informasi terbaru.
Tips Menghindari Kesalahan Ini:
- Cek data kembali — Terapkan proses verifikasi data yang ketat sebelum label masuk ke tahap cetak.
- Perbarui template secara rutin — Selalu pastikan template label mencerminkan informasi terbaru.
- Lakukan proofreading — Libatkan tim atau individu khusus untuk memeriksa label secara mendetail sebelum dicetak. Proses ini bisa menangkap kesalahan yang mungkin terlewatkan oleh sistem otomatis.
D. Kesalahan Legal dan Kepatuhan
9. Informasi Wajib Tidak Tercantum
Jika sebelumnya elemen hilang karena kesalahan pada data file yang sifatnya tidak disengaja, kesalahan ini justru terjadi karena informasi wajib sengaja tidak dicantumkan atau mungkin karena kurangnya pemahaman akan aturan. Informasi ini mencakup komposisi bahan, peringatan penggunaan, tanggal kedaluwarsa, atau label halal untuk produk tertentu. Mengapa Ini Penting? Informasi wajib pada label bukan hanya untuk memenuhi regulasi, tetapi juga untuk memberikan kejelasan kepada konsumen. Misalnya, jika sebuah produk makanan tidak dicantumkan kandungan alergen, konsumen yang memiliki alergi bisa menghadapi risiko kesehatan serius.
Tips Menghindari Kesalahan Ini:
- Pelajari regulasi pelabelan di wilayahmu, seperti Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan. Aturan ini menjelaskan informasi apa saja yang wajib dicantumkan pada produk makanan.
- Gunakan daftar periksa (checklist) sebelum mencetak label untuk memastikan semua informasi penting sudah tercantum.
- Jika masih ragu, konsultasikan dengan ahli regulasi atau vendor yang sudah berpengalaman seperti KitaLabel yang memastikan setiap label yang dicetak memenuhi standar nasional dan internasional.
10. Terjemahan yang Salah
Kesalahan dalam menerjemahkan informasi pada label adalah masalah serius, terutama untuk produk yang dipasarkan secara global. Terjemahan yang salah bisa menyebabkan makna yang tidak sesuai, kebingungan konsumen, atau bahkan pelanggaran hukum. Contoh Kasus: Sebuah produk kosmetik dengan klaim “hypoallergenic” diterjemahkan secara salah menjadi “tidak menyebabkan alergi”, padahal istilah tersebut hanya berarti “risiko alergi lebih rendah”, bukan tidak ada sama sekali.
Tips Menghindari Kesalahan Ini:
- Gunakan jasa penerjemah profesional yang memiliki pengalaman di bidang teknis, seperti makanan, kosmetik, atau farmasi.
- Lakukan pengecekan ulang pada semua terjemahan sebelum label dicetak untuk memastikan akurasi dan konsistensi.
- Jangan hanya mengandalkan alat terjemahan otomatis, karena alat ini sering kali tidak mampu menangkap konteks teknis dengan tepat. Akibatnya, informasi penting pada label bisa salah arti atau tidak sesuai dengan maksud sebenarnya.
11. Tidak Mematuhi Regulasi
Kesalahan lain yang sering terjadi adalah tidak mematuhi regulasi pelabelan, baik yang berlaku secara nasional maupun internasional. Label yang tidak sesuai standar dapat menyebabkan produk ditarik dari pasar, denda, atau bahkan tuntutan hukum.
Apa yang Harus Diperhatikan?
- Standar nasional: Misalnya, produk di Indonesia wajib mencantumkan label berbahasa Indonesia sesuai Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 25 Tahun 2021.
- Standar internasional: Jika produkmu dipasarkan di luar negeri, pastikan label memenuhi standar di negara tujuan, seperti FDA untuk Amerika Serikat atau EU Labeling Regulations untuk Eropa.
Tips Menghindari Kesalahan Ini:
- Konsultasikan dengan ahli regulasi atau asosiasi industri untuk memahami aturan yang berlaku.
- Gunakan jasa vendor label yang berpengalaman seperti KitaLabel, yang memastikan setiap label yang dicetak mematuhi regulasi di Indonesia maupun pasar internasional.
- Perbarui informasi label secara rutin untuk mengikuti perubahan regulasi atau komposisi produk.
E. Kecacatan Fungsional Label Kemasan Produk
12. Barcode Tidak Terbaca
Saat ini, banyak bisnis memanfaatkan barcode pada label untuk memberikan informasi tambahan kepada pelanggan secara praktis. Namun, masalah kerap kali muncul ketika barcode tidak bisa terbaca, yang biasanya diakibatkan oleh kesalahan teknis atau pencetakan, seperti ukuran barcode yang tidak sesuai standar.
Apa Dampaknya?
- Transaksi di kasir menjadi lambat karena barcode tidak bisa dipindai.
- Produk berisiko ditolak oleh mitra distribusi.
- Potensi denda atau chargeback dari pihak distributor.
Kenapa Ini Bisa Terjadi?
- Format file barcode tidak disimpan dalam format vektor seperti EPS atau AI, sehingga terjadi penurunan kualitas saat diperbesar.
- Printer bekerja terlalu cepat sehingga menghasilkan barcode yang buram.
- Ukuran barcode tidak sesuai standar, terlalu kecil atau terlalu besar.
Tips Menghindari Kesalahan Ini:
- Gunakan format vektor — Simpan barcode dalam format EPS atau AI untuk menghindari distorsi atau elemen yang tidak diinginkan.
- Perhatikan ukuran barcode — Gunakan ukuran sesuai standar UPC atau EAN, yaitu:
- Ukuran standar: 1.469″ x 1.02″
- Ukuran maksimal: 2.938″ x 2.04″
- Ukuran minimal: 1.175″ x 0.816″
- Jaga kualitas printer — Bersihkan printer secara rutin dan atur kecepatannya agar hasil cetak lebih presisi.
13. Label Kemasan Produk Mudah Rusak
Label yang mudah rusak, seperti cepat pudar, sobek, atau luntur, sering menjadi masalah dalam produksi. Kesalahan ini biasanya terjadi karena salah memilih material atau tinta yang digunakan, terutama untuk produk yang sering terpapar kelembapan atau suhu ekstrem.
Kenapa Ini Bisa Terjadi?
- Material label tidak tahan terhadap kondisi lingkungan produk, seperti kelembapan atau paparan cairan.
- Penggunaan tinta berkualitas rendah yang mudah luntur atau pudar.
- Tidak menggunakan finishing yang sesuai, sehingga label kurang terlindungi.
Apa Dampaknya?
- Label tidak mampu menyampaikan informasi dengan baik.
- Produk terlihat kurang profesional di mata konsumen.
- Label perlu diganti lebih sering, sehingga menambah biaya produksi.
Tips Menghindari Kesalahan Ini:
- Gunakan material dan tinta berkualitas — Pilih tinta yang tahan air dan tidak mudah luntur. Di KitaLabel, kami menggunakan tinta berkualitas tinggi yang tahan terhadap air, minyak, dan gesekan. Tinta kami juga menghasilkan warna yang tetap cerah dan akurat di setiap cetakan.
- Pilih finishing yang tepat:
- Finishing Glossy: Ideal untuk produk kosmetik dan minuman premium, yang dapat memberikan tampilan mengilap sehingga membuat desain lebih menonjol dan warna lebih hidup. Glossy juga tahan terhadap air, minyak, dan goresan, yang membuatnya tetap awet.
- Finishing Matte: Cocok untuk produk yang ingin tampil elegan tanpa kilauan. Matte memberikan kesan profesional dan eksklusif, sekaligus menghindari pantulan cahaya yang dapat mengganggu keterbacaan informasi pada label.
F. Kesalahan Penempatan Label Kemasan Produk
14. Label Kemasan Produk Tidak Simetris
Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah label yang dipasang miring atau tidak rata. Masalah ini biasanya disebabkan oleh arah gulungan label (unwind direction) yang salah atau ukuran roll label yang tidak sesuai. Akibatnya, label terlihat kurang profesional dan produk kehilangan daya tarik visualnya.
Kenapa Ini Bisa Terjadi?
Banyak bisnis terlalu berfokus pada desain artwork yang menarik, tetapi mengabaikan aspek fungsionalitas saat proses pelabelan. Hal ini membuat detail penting, seperti penyesuaian arah gulungan atau ukuran roll menjadi terlewatkan.
Tips Menghindari Kesalahan Ini:
- Gunakan mesin labeling otomatis yang dirancang untuk memasang label dengan presisi tinggi.
- Jika menggunakan mesin labeling manual, gunakan alat bantu atau panduan visual untuk memastikan label terpasang simetris.
- Lakukan pengujian untuk memastikan label terpasang rata di setiap produk.
Sebagai contoh, di KitaLabel, kami menyediakan mesin labeling berkualitas untuk menunjang proses pelabelan produkmu agar lebih presisi dan efisien. Nggak cuma itu, label yang kami cetak juga bisa disesuaikan dengan arah roll yang kamu butuhkan, jadi proses pelabelan bisa berjalan lebih lancar, baik itu secara manual maupun otomatis.
15. Label Kemasan Produk Menutupi Area Penting
Kesalahan lain yang sering terjadi adalah label ditempel di tempat yang salah, sehingga menutupi elemen penting pada kemasan, seperti logo yang sudah dicetak langsung di produk atau bahkan area transparan yang dirancang untuk memperlihatkan isi produk.
Contohnya, kemasan jus yang memiliki bagian transparan untuk menonjolkan warna minuman bisa kehilangan daya tariknya jika label menutupi area tersebut.
Apa Dampaknya?
- Logo yang sudah ditempel langsung ke produk jadi tertutup dan kurang terlihat, membuat produk sulit dikenali.
- Area transparan pada kemasan kehilangan fungsinya, sehingga mengurangi daya tarik visual produk.
Tips Menghindari Kesalahan Ini:
- Periksa desain penempatan — Pastikan posisi label tidak menghalangi elemen penting pada kemasan.
- Gunakan label transparan — Jika label harus menutupi area transparan, pertimbangkan menggunakan bahan label transparan atau clear on clear untuk tetap mempertahankan estetika kemasan.
- Lakukan uji coba penempatan — Sebelum memproduksi dalam jumlah besar, uji coba penempatan label pada beberapa sampel untuk memastikan posisi yang tepat.
G. Mengabaikan Dampak ke Lingkungan
16. Tidak Menggunakan Material Ramah Lingkungan
Salah satu kesalahan besar dalam produksi label adalah memilih material yang sulit didaur ulang, seperti plastik konvensional atau bahan yang mengandung unsur kimia bahaya. Material seperti ini membutuhkan waktu puluhan hingga ratusan tahun untuk terurai di lingkungan, sehingga memperparah masalah sampah global.
Kenapa Ini Penting?
Konsumen masa kini semakin peduli terhadap dampak lingkungan dari produk yang mereka beli. Menggunakan material yang tidak ramah lingkungan dapat merusak citra merek, terutama jika produkmu menargetkan pasar yang peduli terhadap keberlanjutan.
Tips Menghindari Kesalahan Ini:
- Pilih material berkelanjutan — Gunakan bahan seperti kertas daur ulang atau plastik biodegradable yang lebih mudah terurai. Nah, di KitaLabel, kami punya solusi untuk kebutuhan ini, di antaranya:
- Paper White: Material ini cocok untuk produk yang tidak sering atau tidak berpotensi terpapar air atau kelembapan. Label dari paper white mudah dicetak dengan tinta biasa, sehingga memberikan hasil yang tetap tajam dan jelas. Selain itu, kertas ini bisa dilaminasi dengan pilihan matte atau glossy, sesuai dengan kebutuhan desainmu.
- Synthetic Paper (Yupo): Material ini berbahan plastik namun memiliki tampilan seperti kertas. Yupi sangat cocok untuk produk yang ingin mendapatkan tampilan visual seperti kertas, tapi perlu daya tahan ekstra, terutama jika sering terpapar suhu ekstrem atau bahan kimia. Ini jadi solusi yang tepat untuk kamu yang butuh label kuat, tapi tidak mengurangi estetika.
- Cetak dengan teknologi ramah lingkungan — Di KitaLabel, kami mendukung keberlanjutan dengan menggunakan:
- Tinta ramah lingkungan: Tinta yang dapat terurai secara alami, sehingga mampu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
- Minim limbah: Teknologi cetak digital memungkinkan produksi dalam jumlah kecil tanpa perlu membuang bahan yang tidak terpakai.
- Efisiensi energi: Mesin cetak digital kami menggunakan lebih sedikit energi dibandingkan metode tradisional, sehingga lebih hemat dan ramah lingkungan.
17. Klaim yang Tidak Etis
Greenwashing, atau mengklaim produk sebagai ramah lingkungan tanpa bukti yang jelas, adalah kesalahan lain yang sering dilakukan. Banyak bisnis yang mencantumkan klaim seperti “eco-friendly” atau “ramah lingkungan” pada label mereka, tetapi tidak memberikan data atau sertifikasi untuk mendukung klaim tersebut.
Kenapa Ini Berbahaya?
- Greenwashing dapat merusak kepercayaan konsumen ketika klaim tersebut ternyata tidak benar.
- Merek berisiko terkena kritik publik atau bahkan tuntutan hukum jika ditemukan bahwa merek memberikan informasi palsu.
Tips Menghindari Kesalahan Ini:
- Berikan bukti konkret — Jika produkmu memang ramah lingkungan, dukung klaim dengan sertifikat resmi, seperti FSC untuk material kertas atau sertifikasi eco-label lainnya.
- Hindari klaim berlebihan — Jangan mencantumkan klaim jika produk atau material labelmu tidak memenuhi standar keberlanjutan.
- Edukasi konsumen — Gunakan label untuk menjelaskan langkah-langkah yang sudah kamu ambil untuk mendukung keberlanjutan, seperti penggunaan tinta ramah lingkungan atau material daur ulang. Jika informasinya terlalu panjang, kamu juga bisa mencetak barcode pada label kemasan produk yang berisi penjelasan mengenai dukungan bisnismu terhadap lingkungan.
H. Tidak Melakukan Pengujian Kualitas pada Label Kemasan Produk
18. Tidak Ada Proses Pengecekan
Mengabaikan pengecekan kualitas label sebelum distribusi adalah salah satu kesalahan terbesar yang dapat berujung pada masalah besar. Label yang cacat, seperti salah cetak, buram, atau ukuran yang tidak sesuai, dapat merusak citra produkmu di mata konsumen.
Kenapa Ini Bisa Terjadi?
- Terburu-buru dalam proses produksi untuk mengejar deadline.
- Kurangnya sistem pengawasan pada setiap batch produksi.
- Keyakinan bahwa teknologi cetak sudah cukup andal tanpa memerlukan pengecekan tambahan.
Apa Dampaknya?
- Label cacat dapat menyebabkan produk ditolak oleh distributor atau retailer.
- Konsumen mungkin kehilangan kepercayaan pada merek karena merasa produknya tidak profesional.
- Potensi kerugian finansial akibat produk yang harus dicetak ulang.
Tips Menghindari Kesalahan Ini:
- Terapkan pengujian pada setiap batch — Pastikan setiap batch produksi melewati tahap pengecekan kualitas, mulai dari kesesuaian warna, kejelasan teks, hingga ukuran label.
- Gunakan sistem quality control yang ketat — Misalnya, di KitaLabel, setiap lewat melewati proses quality control yang ketat untuk memastikan hasil cetakan sesuai sebelum dikirim ke pelanggan.
- Selalu lakukan press proof sebelum produksi massal — Jangan skip bagian ini! Press proof atau cetak uji coba itu penting banget. Dengan press proof, kita bisa lihat dulu hasil cetakan dalam bentuk nyata sebelum melanjutkannya ke produksi massal. Ini jadi cara terbaik buat menghindari kesalahan yang nggak diinginkan.
19. Penyimpanan label kemasan produk yang Tidak Tepat
Selain proses produksi, cara penyimpanan label juga berperan penting dalam menjaga kualitasnya. Label yang disimpan di tempat yang tidak sesuai, seperti di area lembap atau terpapar sinar matahari langsung, bisa rusak sebelum digunakan.
Kenapa Ini Penting?
Label yang berkualitas baik sekalipun bisa kehilangan fungsinya jika tidak disimpan dengan benar. Material label, tinta, atau perekatnya bisa rusak akibat kondisi lingkungan yang tidak sesuai.
Apa Dampaknya?
- Perekat kehilangan daya rekat, sehingga label tidak menempel sempurna pada kemasan.
- Warna label memudar atau luntur sebelum produk didistribusikan.
- Label menjadi sobek atau rapuh, terutama jika disimpan di tempat lembap.
Tips Menghindari Kesalahan Ini:
- Simpan di tempat kering dan sejuk — Suhu ideal untuk menyimpan label adalah sekitar 21ºC dengan kelembapan relatif 50%. Meskipun suhu dingin mungkin tidak terlalu berpengaruh, tetapi paparan suhu tinggi yang berkepanjangan dapat merusak kinerja perekat.
- Gunakan rak tertutup — Simpan label di rak atau kotak tertutup untuk melindunginya dari debu, air, atau suhu ekstrem.
- Atur stok dengan sistem FIFO (First In, First Out) — Pastikan label yang diproduksi lebih awal digunakan lebih dulu untuk mencegah material kedaluwarsa.
20. Kesalahan Penempatan Produk di Rak
Jika produkmu sudah dilabeli dengan sempurna, langkah berikutnya adalah memastikan penempatannya di rak toko. Kesalahan dalam penempatan produk di rak juga bisa memengaruhi kesuksesan penjualan.
Contoh Kesalahan:
- Menempatkan produk di area yang sulit dijangkau konsumen.
- Menutupi produk dengan signage atau barang lain.
- Tidak menempatkan produk di dekat merek terkenal yang dapat meningkatkan kredibilitas.
Tips Menghindari Kesalahan Ini:
- Tempatkan produk di eye level untuk memudahkan konsumen melihat dan memilih.
- Letakkan produk di dekat merek terkenal untuk meningkatkan asosiasi kualitas.
- Jika ingin menggunakan signage, letakkan signage yang sederhana dan tidak membingungkan konsumen.
KitaLabel – Bikin Label Kemasan Produk Jadi Simpel
Menghindari kesalahan dalam produksi label adalah langkah penting untuk menjaga reputasi merek dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Dengan menerapkan solusi yang telah kami bahas, kamu bisa memastikan label kemasan produk milikmu tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga fungsional, tahan lama, dan sesuai regulasi. Namun, jika proses ini terasa rumit atau membutuhkan keahlian tambahan, KitaLabel siap menjadi mitra andalanmu.
Sebagai penyedia layanan cetak berpengalaman lebih dari 33 tahun, KitaLabel menghadirkan solusi lengkap untuk memenuhi kebutuhan spesifik label kemasan produk bisnismu. Dengan teknologi cetak modern, kami memastikan setiap label memiliki warna konsisten, hasil cetakan premium, dan tinta yang tahan lama—semuanya sesuai dengan standar industri.
Apapun kebutuhanmu, mulai dari stiker silver, transparan, hingga perekat tahan suhu ekstrem, kami memiliki solusi yang tepat untuk mendukung produkmu. Tidak hanya fokus pada kualitas, KitaLabel juga peduli terhadap keberlanjutan. Proses produksi kami menggunakan tinta ramah lingkungan, sehingga kamu dapat menjalankan bisnis yang lebih peduli lingkungan tanpa mengorbankan kualitas.
Baik kamu pemilik UKM yang ingin meningkatkan branding dengan stiker unik atau perusahaan besar yang membutuhkan label berkualitas tinggi, KitaLabel siap memproduksi label kemasan produk bisnismu jadi lebih simpel, cepat, dan sesuai dengan visi bisnismu!
Ayo buat produkmu lebih dari sekadar menarik! Jadikan label kemasan produk sebagai kekuatan utama dalam branding produkmu yang memukau. Jadi, jangan ragu untuk percayakan kebutuhan label kemasan produk bisnismu pada KitaLabel, dan biarkan kami membantu bisnismu tumbuh berkembang!
Butuh bantuan? Yuk, konsultasi dengan Kita! Hubungi KitaLabel sekarang untuk konsultasi gratis atau pesan label custom hari ini! Klik di sini untuk memulai perjalanan bisnisnmu dalam meningkatkan branding produkmu.